Tuesday, May 15, 2018

Sejarah Kebidanan

Sejarah Kebidanan
SEJARAH PELAYANAN DAN PENDIDIKAN KEBIDANAN DI DALAM NEGERI (INDONESIA)

Perkembangan Pelayanan Kebidanan di Indonesia
Pada zaman Zaman Hindia Belanda (1595) Angka Kematiaan Ibu (AKI) & Angka Kematian Bayi ( AKB) meningkat. Karena pada saat itu, penolong persalinan adalah dukun, sedangkan pelayanan kebidanan hanya diperuntukkan bagi Orang Belanda yang ada di Indonesia. Kemudian tahun 1807Dukun dilatih dalam hal menolong persalinan. Tapi, hal ini tidak berlangsung lama karena tidak tersedianya pelatih kebidanan. Pada tahun 1849 telah dibuka Pendidikan dokter Jawa di Batavia. Dan pada tahun 1851 dibuka pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh seorang dokter Militer Belanda bernama dr.W. Bosch). Lulusan sekolah ini kemudian bekerja di rumah sakit dan di masyarakat. Mulai saat itu, pelayanan kesehatan ibu dan anak dilakukan oleh bidan dan dukun.
Selanjutnya tahun 1952Pelatihan Bidan secara formal agar dapat meningkatkan kualitas pertolongan persalinan.  Pelatihan ini diberikan oleh bidan. Perubahan pengetahuan dan keterampilan tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh di masyarakat dilakukan melalui kursus tambahan yang dikenal dengan istilah Kursus Tambahan Bidan (KTB) tahun 1953 di YogyakartaSeiring dengan pelatihan tersebut didirikanlah Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dengan bidan sebagai penanggung jawab. Selanjutnya, tahun 1957 terbentuk suatu pelayanan terintegrasi bagi masyarakat yang dinamakan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang berorientasi pada wilayah kerja bidan yaitu KIA dan KB. Pada tahun 1990, pelayanan kebidanan diberikan secara merata sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan menerapkan kebijakan 1 desa mempunyai 1 bidan.
Perkembangan Pedidikan Kebidanan
Pendidikan bidan dimulai pada zaman Hindia Belanda (1851), seorang dokter militer Belanda (Dr. W. Bosch) membuka pendidian bidan bagi wanita pribumi di Batavia. Pendidikan ini tidak berlangsung lama karena kurangnya peserta didik akibat adanya larangan ataupun pembatasan bagi wanita untuk keluar rumah. Tahun 1902 Pendidikan Bidan untuk wanita pribumi dibuka kembali di RS Militer Batavia. Tahun 1904 Pendidikan Bidan untuk wanita Indonesia juga dibuka di Makassar. Lulusan dari pendidikan ini harus bersedia ditempatkan di mana pun tenaga mereka dibutuhkan dan mau menolong masyarakat yang tidak mampu secara cuma-cuma.

Kemudian tahun 1911-1912 dimulai program Pendidikan Tenaga Keperawatan secara terencana di Semarang & Batavia, lama pendidikan 4 tahun dan hanya menerima peserta didik pria. Tahun 1914, peserta didik wanita mulai diterima untuk mengikuti program tersebut dan dapat meneruskan pendidikan lanjutan selama 2 tahun. Tahun 1935-1938, pemerintah colonial Belanda mulai membuka pendidikan bidan lulusan MULO (setingkat SMP) bersamaan dengan di buka sekolah bidan di beberapa kota besar. Dan tahun 1950-1953 dibuka sekolah bidan lulusan SMP dengan usia minimal 17 tahun karena pada saat itu kebutuhapelayanan kesehatan meningkat, dibuka penjenjang Kesehatan E atau Pembantu Bidan. Pendidikan ini dilanjutkan sampai tahun 1976 setelah itu ditutup. Peserta didik lulusan SMP ditambah 2 tahun kebidanan dasar. Setelah itu, tahun 1953 dibuka Kursus Tambahan Bidan di Yogyakarta dengan lama 7-12 minggu. Pada tahun 1960 dipindah ke Jakarta dan  tahun 1967 ditutup. Tujuan dari kursus tambahan ini untuk memperkenalkan pada lulusan bidan tentang perkembangan program KIA dalam pelayanan kesehatan masyarakat sebelum bertugas.
Tahun 1954 dibuka Pendidikan Guru Bidan secara bersama sama dengan guru perawat di Bandung. Tahun 1972 Sekolah tersebut dilebur menjadi Sekolah Guru Perawat (SGP). Tahun 1974 Sekolah Bidan ditutup dan dibuka Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) dengan tujuan menciptakan tenaga multitujuan di lapangan yang salah satu tugasnya adalah menolong persalinan normal.
Tahun 1975-1984 Sekolah Pendidikan Bidan  ditutup sehingga selama 10 tahun tidak menghasilkan bidan. Dan mulai 1981 dibuka Diploma I Kesehatan ibu dan Anak, untuk meningkatkan kemampuan SPK dalam pelayanan kesehatan KIA, berlangsung 1 th & tidak dilakukan oleh semua institusi. Tahun 1985 dibuka lagi pendidikan Bidan yang disebut PPB yang menerima lulusan SPR & SPK (lama pendidikan 1 th & dikembalikan ke institusi masing2). Kemudian 1989 dibuka Crash Program Pendidikan Bidan (PPB A) yang menerima lulusan SPK menjadi bidan dan lulusannya 1 th ditempatkan di desa. Tahun 1993 dibuka Program Pendidikan Bidan B (PPB B) menerima lulusan AKPER, lama pendidikan 1 tahun. Tahun 1996 di tutup karena kompetensi lulusan tidak berkualitas. Tahun 1993 dibuka Program Pendidikan Bidan C (PPB C) yang menerima siswa lulusan SMP. Pendidikan ini memiliki kurikulum 3700 jam dan dapat diselesaikan dalam waktu 6 semester.
Selain itu, 1994-1995 pemerintah menyelenggarakan Program Bidan jarak jauh yang dibuka di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Pendidikan ini dilakukan untuk memperluas cakupan upaya peningkatan mutu tenaga kesehatan yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Dan tahun 1996 IBI bekerja dengan Departemen Kesehatan & Amerika College of Nurse Midwives (ACNM) & RS Swasta mengadakan Training of Trainer pada anggota IBI sebanyak 8 orang. Tahun 1996 telah dibuka Diploma III Kebidanan yang menerima lulusan SMA, lama pendidikan 3 tahun atau 6 semester. Kemudian, untuk tahun 2000 dibuka Diploma IV Bidan Pendidikan di UGM dan tahun 2001 dibuka juga Diploma IV Bidan Pendidikan di UNPAD. Dan pada tahu 2005 baru dibuka S2 Kebidanan di UNPAD serta tahun 2012, UNDIP membuka Magister Saint Terapan.

Daftar Pustaka

Soepardan, Suryani. 2007. Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC

Saturday, April 28, 2012

Tips Menghadapi SNMPTN 2012



Tips Menghadapi SNMPTN Ketika kamu melakukan ujian, kamu sedang mendemonstrasikan kemampuanmu dalam memahami materi pelajaran, atau dalam melakukan tugas-tugas tertentu. Ujian memberikan dasar evaluasi dan penilaian terhadap perkembangan belajarmu. Ada beberapa kondisi lingkungan, termasuk sikap dan kondisimu sendiri, yang mempengaruhimu dalam melakukan ujian.

Berikut tips untuk membantumu dalam mengerjakan ujian SNMPTN 2012 :

1) Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti : pensil, pulpen, jam (tangan), penghapus karet, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

2) Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.

3) Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan Kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.

snmptn 2012

UN- SNMPTN site:blog.umy.ac.id/themyfo

4) Preview soal-soal ujianmu dulu
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika Kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
5) Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang Kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya Kamu kerjakan adalah:
soal paling sulit, yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya,
memiliki nilai terkecil.

6) Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah Kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa Kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan yang dirasa bisa.

7) Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah.

Fakta Membuktikan Bahwa banyak peserta SNMTPN yang GAGAL dalam ujian SNMPTN tiap tahunnya…

Mengungkap RAHASIA MENAKLUKAN SOAL-SOAL SNMPTN 2012 Dengan CARA SEDERHANA Yang BELUM PERNAH ANDA PIKIRKAN Sebelumnya. Maka JAMINAN KESUKSESAN SNMPTN 2012 Akan Anda Pegang Erat Di tangan Anda SENDIRI!!



Untuk lebih memantapkan anda menghadapi SNMPTN silakan kunjungi website prediksi-snmptn.com, dapatkan prediksi soal SNMPTN dan Ebook rahasia sukses SNMPTN yang tidak anda dapatkan di sekolah maupun lembaga belajar maupun di toko buku kota anda.

Sunday, April 8, 2012

BBM Tak Jadi Naik, UKM Sudah Terkena Dampak

BBM Tak Jadi Naik, UKM Sudah Terkena Dampak



Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang UMKM dan Koperasi, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan subsidi bahan bakar minyak salah sasaran. Untuk itu, dia menyarankan agar subsidi dialihkan pada b...idang yang lebih tepat sasaran.

"Subsidi ini salah sasaran, teman-teman yang di Usaha Kecil Menengah (UKM) sudah bilang, BBM boleh naik tapi harga sembako jangan naik," kata Sandiaga, ketika ditemui di Senayan, Jakarta, Minggu 8 April 2012.

Menurut dia, bagi para pengusaha kecil yang mengelola UKM, terpenting adalah kebutuhan dasar seperti bahan pokok, kesehatan dan pendidikan tidak terganggu. Dana subsidi yang mencapai lebih dari Rp200 triliun itu jika dialihkan dapat membuat pengusaha UKM bisa menikmati harga sembako yang lebih murah, pendidikan dan kesehatan gratis, serta pembangunan infrastruktur pun berjalan.

"Tapi kalau memang masih menjadi proses politis, akhirnya menyedot energi bangsa yang terlalu besar. Bangsa kita tak punya energi yang berlebih," kata pengusaha muda pemilik Saratoga Group ini.

Sementara itu, kata Sandiaga, ketika baru ada rencana pemerintah menaikkan harga BBM, harga kebutuhan pokok sudah naik terlebih dulu. Padahal, para pengusaha UKM itu tidak mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan pokok yang sudah terlanjur naik itu.

"BBM belum naik tapi mereka sudah merasakan dampaknya juga. Buat mereka sudah jatuh tertimpa tangga," tuturnya.

Kendati demikian, Sandiaga tidak sepakat jika harga BBM diserahkan murni kepada harga pasar. Menurutnya, ada mekanisme yang dapat ditempuh pemerintah untuk mengalihkan subsidi, bukan pada produknya tetapi pada manusianya.

"Kan banyak sekali kebocoran. Kalau kita lihat ada (mobil) Alphard mengisi premium kan ada rasa ketidakadilan, masa yang semestinya anggaran untuk pendidikan digunakan untuk mereka yang tak perlu di subsidi," ujarnya.

Namun, dia tidak bersedia menyebut bahwa dirinya sepakat untuk menaikkan harga BBM. Dia hanya menegaskan bahwa subsidi itu harus dialihkan ke subsidi manusianya, bukan produknya. "Apakah itu kombinasi pengurangan atau penghematan, itu kita serahkan ke pemerintah," kata dia.

BBM itu, lanjut Sandiaga, hanya merupakan 20 persen dari biaya operasional bagi pengusaha UKM. Sehingga, ketika BBM naik tidak akan berpengaruh signifikan bagi para pengusaha UKM. Sedangkan bagi para pengusaha kelas menengah ke atas, kenaikkan harga BBM tidak akan berpengaruh signifikan karena mereka sudah mengantisipasi sebelumnya.

"Kalau perusahaan menengah ke atas kan sudah mengikuti harga pasar, tak disubsidi lagi. Saya yakin ekonomi Indonesia sedang bagus, tak ada masalah," katanya. (eh)